Pada abad pertengahan, di Barat sedang terjadi pergulatan antara nalar dan agama.
Nalar adalah refleksi dari rasionalitas yang terbelenggu oleh dogma gereja yang ambigu.
Pada akhirnya Nalar berhasil mengesampingkan keimanan, akibatnya barat menjadi tersekularkan.
Setelah melewati masa Renaissance
(zaman kelahiran kembali), periode pencerahan hingga sampai ke zaman
modern ini keimanan semakin terbenam dalam kubangan rasionalitas.
Nalar dipisahkan dari agama dan keyakinan hanyalah persoalan individu semata yang didominasi oleh kebebasan yang azasi.
Di Amerika, gereja semakin ditinggalkan
jamaahnya lantaran rumah ibadah tersebut menjadi penghalang dalam
mengekspresikan kebebasan akal.
Madonna, salah seorang diva musik dunia memilih untuk mempelajari dan mempraktekkan ajaran Kabbalah, disusul oleh Demi Moore dan sederet artis kondang lainnya.
Saat ini Kabbalah menjadi agama
alternatif bagi sejumlah selebritis dunia. Faktor apa yang seolah
menghipnotis minat sehingga Kabbalah menjadi pilihan mereka?
Sejatinya Kabbalah adalah kepercayaan Yahudi yang amat rahasia disampaikan pada anggota dari mulut ke mulut.
Ajarannya berupa ilmu sihir dan ritual pemujaan setan yang telah dikembangkan sejak ribuan tahun.
Secara harafiah Kabbalah (Qabala) bermakna tradisi lisan. Kata Kabbala diambil dari bahasa Ibrani: qibil yang bermakna menerima atau tradisi warisan.
Dengan demikian ajaran Kabbalah mempunyai arti menerima doktrin ilmu sihir (okultisme) yang hanya diketahui oleh segelintir orang.
Menurut sejarah, Ordo Kabbalah telah berusia 4.000 tahun, sejak Nabi Ibrahim as meninggalkan Sumeria, akhirnya menyebar ke Mesir Kuno hingga Ke Palestina.
Ordo Kabbalah dibentuk dan diberi nama Ordo Persaudaraan saat perpindahan Bani Israil ke Babilonia yakni pada era Dinasti Ur ke 3 ( 2112 -2004 SM ).
Salah seorang pendeta tinggi Kabbalah yakni Samiri (orang Samaria) yang mengajak Bani Israil saat eksodus dari Mesir untuk menyembah anak sapi emas bertepatan saat Nabi Musa as berkhalwat di gunung Tursina-Sinai.
Doktrin mistis Kabbalah merupakan induk
dari segala ilmu sihir yang ada di dunia hingga hari ini. Sejatinya
merupakan elemen eksternal yang menyusup ke dalam agama Yahudi.
Ditinjau dari segi pemahaman, Kabbalah terdiri dari 3 ordo :
- Ordo Hijau
- Kuning, serta
- Putih.
Ordo putih nyaris tidak teridentifikasi
oleh peneliti. Hal ini lebih disebabkan gerakannya sangat rahasia, dan
mereka berkonsentrasi pada misi politik. Sedang ordo Hijau dan Kuning
lebih menekankan pada aspek penyembahan terhadap Lucifer.
Ajaran Kabbalah dirumuskan untuk
menentukan jalannya peradaban manusia dengan membentuk satu pemerintahan
dunia, yang dalam bahasa latin disebut E Pluribus Unum (dari banyak menjadi satu) di bawah kendali Yahudi.
Tradisi Kabbalah ditengarai menghasilkan filsuf besar seperti Plato, Socrates dan lain-lain, juga faham Rasisme yang kemudian diadopsi Hitler untuk berkuasa.
Untuk dilantik menjadi anggota ordo putih,
harus memiliki gelar magister pada satu disiplin ilmu. Hanya Yahudi
dari garis keturunan yang lurus yang diizinkan untuk menjadi anggota. Di
dalam fase rekrutmen ini ditempuh melalui pendidikan tidak kurang dari
40 hari. Prinsip ini yang selanjutnya digunakan oleh kelompok
persaudaraan Illuminati.
Menurut ajaran Kabbalah, proses penciptaan dimulai dengan munculnya benda-benda yang disebut Sephirot
yang artinya lingkaran-lingkaran atau orbit-orbit yang bersifat
material maupun spiritual. Benda tersebut berjumlah 32. Sepuluh yang
pertama beremanasi dengan Tuhan yang gaib di kedalaman yang tak
terbatas.
Dogma Kabbalah ada relasinya
dengan sistem kepercayaan astrologi kuno. Pada hakekatnya Kabbalah telah
menyimpang jauh dari agama Yahudi. Ajaran tersebut menjadi doktrin
mistis dari keimanan Yahudi yang melenceng dari Taurat.
Theodore Reinach seorang pakar sejarah Yahudi mendiskripsikan bahwa Kabbalah
adalah racun teramat halus yang menyusup dan memenuhi nadi agama
Yahudi. Doktrin tentang Tuhan mereka, bertentangan dengan fakta
penciptaan dalam Taurat.
Penjelasan kaum Kabbalis tentang Tuhan direfleksikan sebagai bentuk tertinggi yang tak terlukiskan yang disebut En Sof. Adapun En Sof telah memanifestasikan dirinya kepada pengikutnya dalam sepuluh aspek Sephirot (Sefiroth) realitas ilahiah.
Kesepuluh aspek Sephirot (Sefiroth) tersebut yakni:- Kether Elyon : Mahkota tertinggi
- Chokhmah : Kebijaksanaan
- Binah : Memahami
- Chesed / Daath : Cinta / Pengampunan
- Din / Gevurah (Geburah) : Kekuasaan / Keputusan
- Tiphareth (Tiferet) : Kasih Sayang
- Netzach / Netsakh : Keabadian / Kemenangan
- Hod : Keagungan
- Yesod : Fondasi
- Malkuth : Kerajaan (Sekhinah)
Sebenarnya Sefiroth adalah ekspresi
paling lugas dari ajaran pagan Kabbalah, diilustrasikan sebagai pohon
yang tumbuh terbalik, akarnya di kedalaman, En Sof dan puncaknya terdapat di Malkuth Sekhinah (dunia).
En Sof merupakan jabaran dari getah yang
mengalir melalui dahan pohon dan membuatnya hidup serta menyatukan
dahan-dahan dalam realitas yang rumit dan misterius.
Kaum Kabbalis tidak antagonis terhadap
falsafah namun bagi mereka simbolisme dan mitologi jauh lebih memuaskan
dalam menyingkap hakekat Tuhan.
Ketika berakhirnya kekuasaan Romawi di Palestina, para pendeta Kabbalah memutuskan untuk merekam tradisi lisan tersebut ke dalam papyrus (jenis kertas terbuat dari tumbuhan) agar dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Tugas tersebut diamanahkan pada Rabbi Akiva Ben Josef seorang ketua majelis tinggi pendeta Sanhedrin, serta seorang kepercayaannya rabbi Shimon bar Yochai.
- Sefer Yetzirah (Kitab Penciptaan), dan
- Sefer Zohar (Kitab Kemegahan).
Zohar penuh dengan ayat-ayat rahasia. Ayat-ayat tersebut hanya bisa dipahami melalui kitab Yetzerah.
Di Eropa beberapa abad setelah Masehi muncul Sefer Bahir (Kitab Cahaya).
Kitab suci Kabbalah ditulis dalam bahasa Ibrani, selanjutnya diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.
Rujukan kaum Kabbalis tersebut berisi
ajaran suci bagi kultus sesat dan penyembahan terhadap iblis. Teologi
Kabbalah tersusun dari mitologi kekafiran (paganisme) (daftar gerakan neo-pagan) dan menjadi dasar dari kemerosotan agama Yahudi.
Klaim Kabbalah bahwa manusia bertanggung jawab terhadap keberadaannya. Kaum Kabbalis menyebut iblis sebagai Lucifer
(cahaya atau pencerahan ). Hal tersebut berkaitan dengan kepercayaan
mereka yaitu kekuasaan yang berasal dari cahaya, api dan matahari yang
merupakan perlambang iblis.
Di dalam struktur ajaran mereka terdapat hirarki kekuasaan: Sefrotim / Seforim / Sefer (Hebrew) (penyinaran) diasosiasikan sebagai makhuk supra natural. Dalam bahasa Ibrani disebut : Shedim yang terdiri dari sejumlah roh. Shedim yang kawin dengan manusia disebut Mazzikim dan anak hasil perkawinannya disebut: Banim Shovanim (anak haram jadah).
Kabbalah merepresentasikan bahwa manusia menjadi suci setara dengan Tuhan, dalam istilah modern dikenal dengan faham Humanisme.
Penganut Kabbalah menggunakan simbol-simbol. Organ lelaki disimbolkan dengan Phallus (Penis / Lingga), perlambang kekuasaan regeneratif. Organ wanita dimanifestasikan oleh Yuna yang melambangkan kesuburan.
Lain halnya untuk menjelaskan struktur
hirarki, mereka menggunakan segitiga dan piramida. Para elit Kabbalis
berada pada puncak piramida yang menguasai massa yang menopang bangunan
tersebut. Teologi Kabbalah merebak ke seluruh dunia, hadir dalam
masyarakat diberbagai aspek.
Di Indonesia pernah ada gereja iblis, hotel serta night club yang dinisbahkan kepada Lucifer.
Sedang di Persia kaum Kabbalis mengejawantah ke dalam agama Zoroasterisme sebuah agama dan ajaran filosofi yang didasari oleh ajaran Zarathustra yang dalam bahasa Yunani disebut Zoroaster.
Para pemuka agama Zoroaster disebut dengan Magi (tukang sihir), ritual ajarannya: Magus (Majus). Dari isitilah itulah muncul ilmu magis.
Adapun Hadits Nabi Muhammad SAW menyebut bahwa:
“Zoroaster seperti halnya Majusi, aliran ini mempelajari sihir okultisme dan tenung dengan bantuan jin.”
Seiring dengan merebaknya ilmu Astrologi dan Numerologi, agama Kabbalah pun berkembang di Sumeria-Mesir, Babilonia sampai ke Persia.
Ajaran Kabbalah di Persia tertulis dalam kitab Avesta, sedang Lucifer disebut: Ahura Mazda (Ormuzd : sang pembawa cahaya) yang diaplikasikan dengan penyembahan api dan matahari.
Di Palestina ajaran Kabbalah menyebar dipimpin oleh Herodes II, gubernur Romawi serta dua orang pembantunya: Ahiram Abiyud (Abiram) dan Moav Levi, mereka melawan ajaran Yesus, kelompok tersebut berupaya membangun kembali Haikal Sulaiman (Bait Salomo/Kuil Sulaiman/Solomon’s Temple) di Yerusalem (peta lokasi).
Majelis Kuasa Rahasia Kabbalah yang dipimpin Herodes II memerintah untuk menyembelih Nabi Zakaria as, juga membunuh Nabi Yahya as dan meletakkan penggalan kepalanya di atas nampan.
Gubernur lalim tersebut juga mengeluarkan dekrit hukum mati terhadap Yesus (Nabi Isa as). Dalam waktu singkat, Injil versi Kabbalah berkembang ke seantero kekaisaran Romawi dan menjalar hingga ke Eropa.
Selanjutnya Majelis tersebut juga mendirikan The Knights Templar (Ordo Bait Allah) yang merupakan cikal bakal dari gerakan Freemasonry dengan cara menyusupkan anggotanya sebagai seorang Kristen Katholik yang berperan sebagai ordo militer dalam perang salib.
Di Provence Perancis tradisi lisan
Kabbalah dibukukan pada abad ke-13. Kaum Kabbalis generasi selanjutnya
memaparkan bahwa problem kejahatan sejatinya merupakan dampak dari
kecelakaan primordial yang terjadi pada awal proses pengungkapan diri
Tuhan. Mitologi Kabbalah telah terbukti memuaskan secara psikologis saat
tragedi menyelimuti kaum Yahudi Spanyol pada abad ke-15.
Tuhan Kabbalis berperan membantu memaknai penderitaan yang membelenggu. Metode pencerahan ala Kabbalah seperti layaknya metode psikoanalisis masa kini dalam pencarian kebenaran sekular.
Teologi yang menyimpang ini membebaskan seseorang dari penjara duniawi membawa menuju ranah ilahiah, dengan cara inilah belenggu jiwa dibuka hingga ditemukan sumber kekuatan psikis yang mencerahkan serta mengobati penderitaan.
Mistisisme Kabbalis menjustifikasi mampu menerobos ke dalam pikiran dibanding bentuk-bentuk agama yang ”rasional”. Klaim mereka “bahwa Tuhan kaum Kabbalis mampu menjawab kebutuhan, ketakutan dan kecemasan primitive”.
Sampai sejauh ini dunia barat menilai
Tuhan dengan caranya yang kian sekular. Sesungguhnya seperti itulah
gambaran tentang pencarian Tuhan oleh para selebritis dunia yang semakin
kebablasan.
Jauh berbeda dengan aqidah Islam ;
sebelum membangun kerangka iman terlebih dulu dilakukan pemahaman lewat
ilmu, yang diimplementasikan dengan amal saleh, dan yang paling utama
kita harus mendudukkan wahyu di depan kenisbian nalar.
Sehingga akan terwujud sinergitas yang prima antara nalar dan agama. Akhirnya hanya Islamlah satu-satunya agama yang mempunyai konsep sempurna dan final, jauh sejak agama tersebut diturunkan oleh Allah SWT lewat wahyu melalui perantaraan malaikat Jibril kepada junjungan kita Rasulullah SAW.
Allahua’alm.di copy dari my special thanks to || http://indocropcircles.wordpress.com ||
Mohon Berkomentar dengan Bijak, Salam EmoticonEmoticon