Prancis menyebut aktivititas seperti itu antara negara sahabat “tidak dapat diterima”. Badan keamanan Amerika, NSA, juga dilaporkan menyadap jutaan pesan pendek.
Tuduhan bahwa lembaga tersebut telah
mengumpulkan jutaan rekaman telepon di Prancis bisa berubah menjadi
ketegangan diplomatik, tepat ketika Menteri Luar Negeri AS John Kerry
tiba di Paris untuk memulai lawatan di benua Eropa membahas masalah
Suriah.
“Saya segera memanggil duta besar AS dan
dia akan ditemui di Quai d’Orsay (Kementerian Luar Negeri Prancis) pagi
ini,” kata Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius di sela-sela rapat
Uni Eropa di Luxembourg.
Surat kabar Le Monde mengatakan
data (yang didapat dari bocoran mantan analis intelijen Edward Snowden)
tersebut menunjukkan NSA memonitor bisnis dan para pejabat serta para
tersangka terorisme.
Penyadapan dilakukan dengan menggunakan beberapa kata kunci.
Dokumen itu menunjukkan 70,3 juta telepon telah disadap dalam waktu 30 hari dari tanggal 10 Desember 2012 sampai 8 Januari 2013.
Snowden diburu Amerika terkait dakwaan spionase. Ia saat ini berada di Rusia setelah mendapatkan suaka.
Informasi yang ia bocorkan menyebabkan klaim bahwa NSA dan juga CIA melakukan mata-mata dalam skala global!
Sasaran AS termasuk Cina dan Rusia serta
negara-negara sahabat seperti Uni Eropa dan Brasil. NSA juga terpaksa
mengakui menyadap email dan data telepon dari jutaan warga Amerika
sendiri.
Sementara itu Menteri Dalam Negeri Prancis, Manuel Valls, menggambarkan tuduhan (yang diterbitkan di surat kabar Le Monde) sebagai sesuatu yang mengejutkan!
“Bila ada negara yang melakukan mata-mata
kepada Prancis atau ke negara Eropa lain, itu sangat tidak dapat
diterima,” kata Valls kepada Radio Europe 1.
Duta besar Amerika untuk Prancis Charles
Rivkin menolak berkomentar tentang laporan bahwa ia telah dipanggil oleh
kementerian luar negeri namun ia menekankan bahwa hubungan Washington
dan Paris tetap dekat.
“Hubungan ini mencakup militer,
intelijen, dan pasukan khusus … dengan level terbaik dalam generasi
ini,” kata Rivkin kepada kantor berita Reuters.
Bulan Juli 2013 lalu, kejaksaan Paris membuka penyelidikan terkait program NSA yang disebut PRISM (Privacy in Mobile Information and Communication Systems).
PRISM sendiri, menurut data intelijen
yang dibocorkan mantan kontraktor NSA, Edward Snowden, ke Wikileaks,
adalah program mata-mata AS yang menyadap data-data pengguna internet
dunia dan catatan telepon warga AS serta negara-negara lain di Eropa dan
Amerika Latin.
Langkah ini dilakukan setelah harian Jerman Der Spiegel dan Inggris The Guardian mengungkapkan skala spionase yang dilakukan oleh NSA, yang dibocorkan oleh Edward Snowden.
“Kami telah diperingatkan Juni lalu
tentang program itu dan kami bereaksi keras, tapi tentu untuk yang ini
kami perlu bertindak lebih jauh,” kata Fabius.
Sedangkan Rivkin menjelaskan, “Kami harus memastikan secepatnya praktik semacam ini tidak akan diulangi lagi”, jelas Rivkin
Menurut Le Monde, target NSA
dalam spionase itu adalah perorangan yang dicurigai terlibat terorisme,
dan juga mereka yang punya urusan bisnis atau politik di Prancis.
Ratusan juta alamat internet dikumpulkan NSA
Sementara itu sebuah dokumen yang
dibocorkan oleh Edward Snowden menduga Badan Keamanan Nasional AS
mengumpulkan 250 juta alamat internet setiap tahunnya.
Pengumpulan tersebut, dari alamat email
Amerika Serikat maupun di luar negeri serta akun pesan kilat, dipaparkan
dalam sebuah dokumen yang dibocorkan ke koran The Washington Post.
Dengan menyelidiki secara seksama daftar
alamat itu, maka NSA bisa menemukan hubungan tersembunyi dari
orang-orang yang menjadi perhatian mereka.
Perusahaan-perusahaan layanan internet
yang terlibat mengatakan tidak memberikan akses langsung kepada badan
keamanan Amerika Serikat itu.
Dalam satu hari tahun 2012 lalu misalnya,
NSA menghimpun 444.743 alamat dari Yahoo, 105.068 dari Hotmail, 82.857
dari Facebook, serta 33.697 dari Gmail.
Sementara sekitar 22.881 alamat diambil dari berbagai pemberi jasa internet lainnya, seperti diberitakan The Washington Post.
Angka itu diperoleh dari presentasi Powerpoint yang diduga milik NSA.
Dokumen ini merupakan bagian dari
sejumlah dokumen rahasia yang dibocorkan oleh Edward Snowden, yang
pernah bekerja untuk pemerintah Amerika Serikat. Dia diburu oleh
pemerintah AS dan Klik kiniKlik berdiam di Rusia setelah mendapat
suakaKlik di negara itu.
Alamat Warga AS
Pengumpulan data tentang alamat internet itu, tambah Washington Post,
berlangsung di luar Amerika Serikat dan dilakukan ketika pengguna masuk
ke emailnya atau saat mengirim pesan dan menyesuaikan alamat untuk
layanan atau aplilasi berbeda.
Menurut dokumen yang dibocorkan tersebut,
informasi alamat dilakukan sedikitnya di 18 titik akses yang
dikendalikan oleh perusahaan telekomunikasi yang beroperasi di luar AS.
Karena komunikasi dari AS juga bisa
mengalir ke luar negeri, maka daftar alamat dari warga AS juga bisa
masuk dalam titik akses internasional tersebut, yang dikenal sebagai Sigads (Signals Intelligence Activity Designators).
Kenyataan
ini menjadi penting karena Presiden Barack Obama sebelumnya mengatakan
bahwa warga AS tidak masuk dalam sasaran pemantauan keamanan.
Alamat internet biasanya terdiri dari
nama dan alamat email namun juga bisa berisi nomor telepon, alamat
rumah, serta informasi bisnis maupun keluarga.
Banyak layanan internet yang secara otomatis menyusun daftar alamat kontak tujuan begitu sebuah email telah dikirim.
Menanggapi berita ini, Yahoo mengatakan
akan mengenkripsi komunikasi email mulai tahun 2014 sementara Facebook
menyerukan transparansi lebih besar dalam pengumpulan data, dan Microsot
menyatakan pengungkapan terbaru ini meningkatkan ‘keprihatinan yang
serius’.
Nah, kalau saja negara-negara di Eropa
yang telah maju dan juga telah menjadi sekutu AS masih disadap,
bagaimana dengan Indonesia? Bagaimana pula dengan anda? Mereka memantau
anda setiap detiknya, kapan saja, dimana saja, selama gadget anda
menyala di genggaman tangan anda. We are watching you!
(bbc / beritasatu / Le Monde / Radio Europe 1 / Reuters / Der Spiegel / The Guardian)
Courtesy of : http://indocropcircles.wordpress.com other : google world
(t-a-n) Doc.