Falcon Hypersonic Technology Vehicle 2 (HTV-2).
Cina mengukuhkan melakukan uji terbang dari hipersonik kendaraan pengiriman rudal baru yang mampu memberikan hulu ledak nuklir dengan memecahkan rekor kecepatan . Langkah ini adalah murni ilmiah dan tidak ditujukan pada negara manapun, kata Kementerian Pertahanan.
"Direncanakan tes penelitian ilmiah kami melakukan di wilayah kita yang normal," kata Kementerian Pertahanan Beijing seperti dikutip oleh Reuters pada hari Rabu. "Tes ini tidak ditargetkan pada negara manapun dan pada setiap tujuan tertentu."
Pernyataan kementerian dikonfirmasi laporan oleh Washington Gratis Beacon pada hari Senin. Surat kabar itu mengutip pejabat Pentagon AS mengatakan bahwa kendaraan meluncur hipersonik (HGV) terdeteksi terbang dengan sepuluh kali kecepatan suara atas Cina pada tanggal 9 Januari. (Link)
Para pejabat menambahkan bahwa kendaraan rudal kecepatan ultra-tinggi bertujuan untuk "memberikan hulu ledak melalui pertahanan rudal AS."
The HGV dijuluki WU-14 dilaporkan dirancang untuk diluncurkan sebagai tahap akhir dari rudal balistik China. Its rentang kecepatan hipersonik dilaporkan terletak di antara Mach 5 dan Mach 10, atau 3.840 ke 7.680 mil per jam.
Kongres AS menyuarakan keprihatinan pada Selasa takut negara ini tertinggal dalam perlombaan senjata hipersonik internasional.
"Sementara putaran setelah putaran pemotongan pertahanan telah mengetuk keunggulan teknologi Amerika di punggungnya, negara-negara pesaing Cina dan lainnya mendorong menuju paritas militer dengan Amerika Serikat, dalam beberapa kasus, seperti yang satu ini, mereka tampaknya melompat di depan kita, "Ketua Rep Howard P." Buck "McKeon (R., California) dan Reps Randy Forbes (R., Va) dan Mike Rogers (R., Ala) mengatakan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip oleh Washington Gratis Beacon .
Surat kabar itu juga mengatakan tes membuat China menjadi negara kedua setelah AS telah berhasil menguji pengiriman kendaraan hipersonik mampu membawa hulu ledak nuklir pada kecepatan di atas Mach 10.
Kendaraan hipersonik, yang dirancang oleh AS, Rusia dan India, yang dikembangkan untuk penargetan tepat dan pengiriman cepat senjata. Mereka dimaksudkan untuk melawan rudal dan ruang bermusuhan pertahanan.
Peningkatan tahunan dalam pengeluaran militer China telah memungkinkan Beijing untuk meningkatkan kualitas dan kinerja senjata dalam negeri dan perangkat keras militer. Menurut laporan teknis Cina dari Desember 2012 dan April 2013 negara ini mengembangkan sistem bimbingan presisi yang dirancang untuk diarahkan melalui satelit.
Rusia juga telah mengkonfirmasi pengembangan "kelas baru kendaraan hipersonik" yang akan "memungkinkan rudal strategis Rusia untuk menembus sistem pertahanan rudal," menurut Angkatan Udara National Air and Space Intelligence Center.
Courtesy of : Google world
Source : Source
(t-a-n) Doc.