Begitu mendalam adalah dampak dari Wealth of Nations yang umumnya dianggap sebagai karya ekonomi yang paling penting yang pernah ditulis. Persyaratan yang umum digunakan saat ini, seperti "tangan tak terlihat" dan "pembagian kerja," memiliki asal-usul mereka dalam risalah Smith.
Pada usia 14 ia mulai studi formal di Universitas Glasgow, pusat yang disebut Pencerahan Skotlandia. Dia tampaknya sangat dipengaruhi oleh filsuf Skotlandia Francis Hutcheson, yang teori tentang kesadaran moral yang dasar untuk spekulasi etika Smith sendiri di kemudian hari. Smith melanjutkan studi di Oxford selama tujuh tahun dan selama periode ini menjadi tertarik dengan ide-ide ateistik filsuf Skotlandia lainnya, David Hume, dengan siapa ia kemudian akan membentuk sebuah persahabatan dekat.
Kembali ke Skotlandia setelah studinya, Smith menjadi dosen dan profesor, tetapi yang lebih penting, ia terkena masyarakat intelektual dan mulai menarik perhatian para pembuat opini. Pada 1759 ia menerbitkan Theory of Moral Sentiments. Fokusnya adalah kemampuan manusia untuk membuat penilaian moral mengingat kecenderungan alami ke arah kepentingan diri sendiri dan mempertahankan ide-diri yang nantinya akan muncul kembali dalam Wealth of Nations.
Pada tahun 1763 ia mengundurkan diri dari jabatannya di Universitas Glasgow dan menjabat sebagai tutor pribadi untuk Henry Scott, Ketiga Duke of Buccleuch, Untuk menemani Dia tur benua Eropa dari 1764 sampai '66.
Melalui pengalaman ini Smith mendapat kontak penting dengan para intelektual Perancis, termasuk Voltaire, serta paparan langsung dengan kebijakan ekonomi Prancis merkantilisme. Kebijakan menganjurkan kontrol pemerintah atas industri dan perdagangan berdasarkan teori bahwa bangsa akan kuat selama ekspor melebihi impor. Prancis tidak menyadari pengaruh ekonomi yang diberikan oleh kekuatan maritim yang relatif kecil dari Inggris dan Belanda. Menyadari bahwa kekayaan adalah kekuatan, dan kekayaan yang dibuat dalam perdagangan dan manufaktur, Prancis berusaha untuk mengamankan keuntungan untuk pasar domestik melalui undang-undang yang dirancang untuk melindungi para produsen.
Smith menolak campur tangan pemerintah Perancis dalam perdagangan bebas melalui tugas mahal pada barang-barang asing. Banyak ide-idenya dalam Wealth of Nations tidak diragukan lagi mulai menyatu selama periode ini.
Filsuf kembali ke Skotlandia pada 1766 dan mulai menyelesaikan pekerjaan yang akan mendapatkan dia abadi ketenaran. Sepuluh tahun dalam pembuatan, Wealth of Nations diterbitkan pada tahun 1776 dan dianggap sebagai karya besar pertama di bidang ekonomi-politik ilmu aturan untuk produksi, akumulasi, distribusi dan konsumsi kekayaan.
Salah satu pengamatan awal Smith adalah bahwa produksi ditingkatkan dengan menugaskan tugas khusus untuk pekerja individu. Pembagian kerja akan memaksimalkan produksi dengan memungkinkan pekerja untuk mengkhususkan diri dalam aspek diskrit proses produksi. Dia melihat dalam pembagian kerja dan memperluas pasar kemungkinan hampir tak terbatas untuk perluasan kekayaan melalui pembuatan dan perdagangan.
Smith juga menjelaskan bahwa modal untuk produksi dan distribusi kekayaan bisa bekerja paling efektif tanpa adanya campur tangan pemerintah. Seperti laissez-faire-yaitu, "biarkan saja" atau "memungkinkan untuk menjadi"-kebijakan (istilah yang dipopulerkan oleh Wealth of Nations) akan, menurut pendapatnya, mendorong operasi yang paling efisien dari perusahaan swasta dan komersial. Dia tidak menentang keterlibatan pemerintah dalam proyek-proyek publik terlalu besar untuk investasi swasta, melainkan menolak campur tangan dalam mekanisme pasar.
Dia juga menyatakan bahwa individu yang bertindak dalam kepentingan mereka sendiri secara alami akan mencari kegiatan ekonomi yang memberikan imbalan keuangan terbesar. Smith yakin bahwa ini kepentingan pada gilirannya akan memaksimalkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara keseluruhan ( Lihat Artikel The Achilles' Heel of Capitalism ).
Satu pandangan yang sangat radikal dalam Wealth of Nations adalah bahwa kekayaan tidak terletak pada emas tetapi dalam kapasitas produktif dari semua orang, masing-masing berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari jerih payahnya sendiri. Tampilan demokratis ini terbang dalam menghadapi kas kerajaan, hak istimewa dari aristokrasi, atau prerogatif bagikan kepada pedagang, petani dan serikat kerja. Hal ini tidak kebetulan bahwa demokrasi, egaliter pandangan seperti muncul bersamaan dengan Revolusi Amerika dan baru saja mendahului Revolusi Perancis 1789. Smith percaya bahwa kekayaan sejati suatu bangsa berasal dari tenaga kerja dari semua orang dan bahwa arus barang dan jasa merupakan tujuan akhir dan akhir kehidupan ekonomi.
Kapitalisme modern jejak akarnya ke Adam Smith dan Wealth of Nations-nya, yang telah melayani, mungkin lebih daripada pekerjaan ekonomi lainnya, sebagai panduan untuk perumusan kebijakan ekonomi bangsa. Teori selanjutnya telah mengubah peran pemerintah dalam kebijakan ekonomi, khususnya ide-ide Keynesian dari abad ke-20. Meskipun, Smith dan teori-teorinya terus menduduki posisi penting dalam perkembangan pemikiran ekonomi.
--------------------------------------
“The great object of the political economy of every country is to increase the riches and power of that country.”
–Adam Smith, The Wealth of Nations (1776)
di tulis oleh
WILLIAM WELCH
william.welch@visionjournal.org
william.welch@visionjournal.org
The Article News is The Truth
Mohon Berkomentar dengan Bijak, Salam EmoticonEmoticon