Nomor satu atau Nomor 2 sama saja.


Indonesia kini seperti di adu domba oleh dua elit pollitik yang menurut saya sama saja, sebab, menurutku siapa yang menjadi pemimpin Negara ini, masih juga di campur tangan oleh unsur - unsur dan pihak2 asing, jadi siapaun presidennya menurutku masih sama saja, yaitu masih sama sama memiliki kepantingan, dan asingpun juga masih memiliki kepentingan.

Kepentingan apa, sehingga mereka pihak asing mau mendanai mereka yng mungkin menurut mereka akan membantu mereka dan menguntungkannya.

Lihar berita ini [ investor-asing-banyak-raih-keuntungan-di-indonesia ] itu baru dari segi yang di sebutkan, tetapi apa yang tak pernah di sebutkannya lebih besar dari apa yang telah di sebutkan, kita lihat [ Tambang, meliputi Emas, Minyak, batu bara dan logam lainnya, perkebunan, lahan serat sektor kehutanan dan SDM Indonesia juga merupakan keuntungan bagi kaum asing. ]

Sekarang mari kita kembali sejenak ke-masa 1.5 tahun silam, gubernur jakarta di usung oleh PDI-P dengan Ahok di usung oleh Gerindra, jadi bukankah ini adalah sebuah kerja sama yang sudah di bentuk sejak lama, melainkan ada salah satu yang mengingkari janji dari 2 belah pihak. Tetapi, ketika apa yang nomor satu jadi presiden, nomor 2 masih juga menjadi gubernur RI, dan ketika nomor 2 jadi presiden, Ahok juga akan menduduki Gubernur RI. jadi disini juga tidak ada yang kalah , karena semuanya bisa menang.


berikut saya cuplik dari artikel sebelah----------------------->


Tak pernah terpikir kah Anda tentang SIAPA SEBENARNYA Prabowo Subianto dan Joko Widodo??

“Saya tau, saya tau, saya tau”.. okay, Anda tau dari cerita, dari history, atau bahkan mungkin sekedar “his story”..** ;)

Podo-podo gag ngertine, sama-sama tidak tahunya, coba Anda perhatikan beberapa hal yang akan disampaikan dibawah ini. Sebelum saya memulai, Anda boleh menutup bacaan ini jika Anda tidak suka atau bahkan tidak pernah membaca buku cerita non-fiksi. Karena paparan berikut hanyalah sebuah cerita karangan yang sama sekali tidak dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya.****

Daripada membuang waktu, lebih baik Anda menutup halaman ini sekarang juga. (Hanya jika Anda tidak penasaran dengan RAHASIA KONSPIRASI TAK TERUNGKAP ini, karena memang tidak ada yang tau, wong cuma fiksi, karangan, hahaha)**

A. Fakta (nyata) yang Sudah Kita Semua Tahu


1. Prabowo Gerindra, Jokowi PDI-P
2. Pemilu sebelumnya, Megawati-Prabowo sempat mencalonkan sebagai Capres dan Cawapres. (meskipun belum beruntung, nice try)
3. Ahok Gerindra, Jokowi PDI-P
4. Ada perjanjian antara PDIP dan Gerindra yg akan mengusung Prabowo sebagai Capres di Pemilu 2014. (link) Dan PDI-P mengingkarinya. (link) (Hanya jika memang fakta)
5. Pendukung Prabowo identik dengan komunitas Muslim, pendukung Jokowi identik dengan rakyat nasionalis.
6. Prabowo mengusung perbaikan ekonomi, dan Jokowi menyuarakan revolusi mental
7. Jika Anda pendukung Prabowo tontonlah tvOne, jika Anda pendukung Jokowi tontonlah MetroTv
Di atas, adalah hal-hal yang diberitakan (katanya) sebagai FAKTA. Meski kita tidak pernah tau itu benar-benar fakta atau hanya sebuah ilusi.**

B. Dugaan-dugaan yang Belum semua orang tau.


1. Gerindra didalangi Hashim (link), dan Prabowo hanya wayangnya. PDI-P dimainkan Megawati, dan Jokowi hanya bonekanya (link). (hanya jika ini fakta)
2. Prabowo akan menaikkan gaji pns (link), dan Jokowi tidak sepakat dengan gambar menyeramkan di bungkus rokok (link)
3. Belum ketemu* :p
Jika Anda mengetahui dugaan-dugaan lain seputar PilPres 2014, boleh silahkan sampaikan melalui komentar.. ;)

C. Rahasia (Fiksi) yang Tak Pernah Terungkap


1. Ada SATU pihak terKUAT dibalik kedua calon presiden
2. Yakinkah Anda jika Gerindra dan PDI-P memang berseteru? Atau malah masih menjadi SATU?
*Mengingat poin A2 dan A3, serta poin A4 yg kita semua tidak pernah tau apakah itu benar-benar sebuah pengingkaran janji, atau hanya sebuah drama dari sepasang WAYANG dan BONEKA.
3. Jika Prabowo Presiden, Jokowi MASIH bisa jadi gubernur, dan Ahok tetap wakil. Jika Jokowi Menang, Prabowo MASIH punya kuasa, krena Ahok bakal jadi Gubernur. Gerindra dan PDI-P sama2 menang. Itu yang terlihat, sudahkah Anda belajar melihat sesuatu yang tidak terlihat?** :p

Pertanyaannya:


1. Kenapa harus ada Jokowi? Dan kenapa juga harus Jokowi, bukan yg lain?
2. Kenapa Prabowo harus mengingkari janji?

Itulah yg disebut win-win solution..

Jokowi sudah disiapkan jauh sebelum pilpres. Dengan hasil yang (katanya) memuaskan di Solo. Selanjutnya dilakukan tes di jakarta (meski seharusnya diuji coba terlebih dahulu di UGM dan ITB, haha), dan ternyata lulus tes uji coba (menang).

Jokowi dengan setiap ciri (image) karakter khas (yang katanya sudah lama dibentuk) cukup banyak menarik minat masyarakat. Menurut beberapa lembaga survey memang terbukti menunjukkan adanya tren positif, dan akan menjadi kabar baik jika dicalonkan presiden skalian. Meski sebagian orang mengatakan bahwa Jokowi telah ingkar akan janjinya untuk mengurus Jakarta hingga tuntas, namun pendukung loyalnya berpendapat bahwa ini adalah langkah besar untuk memberikan manfaat yang lebih luas lagi kepada seluruh rakyat Indonesia.

Di sisi lain, dengan segala upaya maksimal tim sukses partai Gerindra (yg notabene belum bisa disebut sebagai partai tua*), (kebetulan) ALHAMDULILLAH bisa berhasil menduduki peringkat 3 dalam pileg 9 April yang lalu (link). Dan elektabilitas Prabowo juga ternyata berbanding lurus dengan perolehan suara partainya tersebut. (link)

Dengan begitu PDI-P dan Gerindra bisa dikatakan BERHASIL.

Jika PDI-P dan Gerindra berkoalisi dan menyalonkan Prabowo sebagai presiden sesuai kesepakatan awal, serta menyandingkannya dengan Jokowi (atau mgkin cawapres yg lain), kemungkinan MENANG sangat terbuka lebar. Namun, sama sekali tidak ada jaminan 100% di dalamnya. Karena partai besar lain seperti Golkar, dan ex partai besar demokrat, beserta para pengikut setianya juga akan mengusung calon yang kuat. Tak dapat dipungkiri, akhirnya mereka juga masih harus bersaing lagi.

So, daripada harus berspekulasi, tidakkah Anda tertarik akan investasi yang pasti? “Jangan menaruh telur di keranjang yang sama”, begitu kata kebanyakan motivator bisnis. Yuk, kita pecah dua jadi dua kubu. JIKA Prabowo dan Jokowi masing-masing mencalonkan diri, KEMUDIAN masih ada partai lain yang ingin mengusung juga calonnya, itu namanya bunuh diri (bagi partai lain). Karena elektabilitas dari bakal calon lain tidak ada yang melebihi Prabowo dan Jokowi (link). Mau tidak mau, mereka, partai selain PDI-P dan Gerindra, akan ngikut salah satu diantaranya, atau bahkan mungkin ikut keduanya**.. ;)

Nah, daripada Anda gontog-gontog.an, mengagungkan salah satu dari mereka, kemudian saling serang dengan kawan sendiri demi memenangkan mereka, alangkah lebih baik jika kita menjunjung tinggi PEMILU DAMAI. Boleh kampanye, asal bukan kampanye hitam. Boleh promosi politik, selama bukan politik uang. Jadikan pesta rakyat ini menjadi sebuah ajang untuk mencari seorang pemimpin negara terbaik untuk mencapai tujuan sebuah bangsa yang baik pula, yaitu sejahtera, adil dan makmur, sebagaimana tujuan suci dari DEMOKRASI itu sendiri.* (Cuma nyoba sok bijak, yg bener gimana juga gag ada yg bisa nebak :p )

Toh, pilih satu atau dua ujung-ujungnya sama juga.. wekekekekek..
Demikian tadi artikel yang berjudul “Bagaimana Bisa Anda Begitu Mendewakan Capres Anda? Padahal . . . “. Anda boleh percaya, boleh tidak. Anda juga boleh mengelak darinya, karena ini hanya fiksi. Tapi Anda tidak boleh emosi, sebab sejak awal telah disampaikan bahwa ini hanyalah sebuah karangan, yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya.****

Bagaimana mungkin bisa dipercaya, wong nulis judulnya aja tidak sesuai dengan kaidah kepenulisan yang benar dalam jurnalistik, “judul itu harus penyataan, gag boleh pertanyaan”, begitu kata seorang teman saya yang kuliah di jurusan komunikasi..** :D

Well, selamat memilih. Dan jangan terpengaruh akan apa yg telah Anda baca (hanya jika Anda membacanya). Because its, . . . just a joke! ;)

Sumber

<<------------------------------------------------

Jadi Menurutku, siapapun yang jadi presidennya masih sama aja, coba kita tebak atau dalam angan2 saja, seandanya Prabowo dan Jokowi menjadi capres dan cawapresnya apakah akan terjadi hal2 yang seperti saat ini terjadi.? maka alhasil menurutku sama saja.

Dan jika mereka bersatu bisa menyatukan Indonesia tanpa masalah Pilpres dan atau penghitungan yang rincu, kenapa tidak di satukan saja ya? ( Mungkin sih )

Dan kenapa kita harus saling bersikeras membela fanatik dari calon yang ada, padahal kita juga tidak tau mereka, ataukah ssebuah janji saja dari visimisinya atau bagaimana.

Salam Kesejahteraan.

The Article news is The Truth

Previous
Next Post »