PERJALANAN SEJARAH UANG
Orang-orang pertama tidak membeli barang dari orang lain dengan uang. Mereka menggunakan barter. Barter adalah pertukaran barang pribadi dari nilai barang lain yang Anda inginkan. Jenis pertukaran dimulai pada awal umat manusia dan masih digunakan sampai sekarang. Dari 9,000-6,000 SM, ternak sering digunakan sebagai unit pertukaran. Kemudian, pertanian dikembangkan, orang menggunakan tanaman untuk barter. Sebagai contoh, saya bisa meminta petani lain untuk perdagangan satu pon apel untuk satu pon pisang. | |
Pada sekitar 1200 SM di Cina, kerang cowry menjadi media pertama tukar, atau uang. Cowry telah menjabat sebagai uang sepanjang sejarah bahkan sampai pertengahan abad ini. | |
China, pada 1.000 SM, menghasilkan kerang cowry mengejek di akhir Zaman Batu. Mereka dapat dianggap sebagai pengembangan asli dari mata uang logam. Selain itu, alat yang terbuat dari logam, seperti pisau dan sekop, juga digunakan di Cina sebagai uang. Dari model ini, kami mengembangkan koin bulat saat ini yang kita gunakan sehari-hari. Koin-koin Cina biasanya terbuat dari logam dasar yang memiliki lubang di dalamnya sehingga Anda bisa memasukkan koin bersama-sama untuk membuat sebuah rantai. | |
Pada sekitar 500 SM, keping perak adalah koin paling awal. Akhirnya dalam waktu mereka mengambil penampilan hari ini dan dicetak dengan berbagai dewa dan kaisar untuk menandai nilai mereka. Koin ini pertama kali ditunjukkan di Lydia, atau Turki, selama ini, tetapi metode yang digunakan berulang-ulang, dan selanjutnya diperbaiki oleh Yunani, Persia, Macedonia, dan kerajaan Romawi. Tidak seperti koin Cina, yang bergantung pada logam dasar, ini uang logam baru yang terdiri dari logam langka seperti perunggu, emas, dan perak, yang memiliki banyak nilai intrinsik. | |
Pada 118 SM, uang kertas dalam bentuk uang kulit yang digunakan di Cina. Potongan persegi Satu-kaki kulit rusa putih bermata dalam warna hidup yang ditukar dengan barang. Hal ini diyakini menjadi awal dari jenis uang kertas. | |
Selama abad kesembilan, Denmark di Irlandia memiliki ekspresi "Untuk membayar melalui hidung." Itu berasal dari praktek memotong hidung mereka yang ceroboh dalam membayar pajak jizyah Denmark. | |
Dari abad kesembilan ke abad kelima belas Masehi, di Cina, pertama uang kertas yang sebenarnya digunakan sebagai uang. Melalui periode ini jumlah mata uang menyebabkan inflasi meroket parah. Sayangnya, pada 1455 penggunaan mata uang lenyap dari China. Peradaban Eropa masih tidak akan memiliki mata uang kertas selama bertahun-tahun. | |
Pada 1500, Indian Amerika Utara terlibat dalam Potlach, sebuah istilah yang menggambarkan pertukaran hadiah pada perjamuan, tarian, dan berbagai ritual. Karena perdagangan hadiah yang begitu penting dalam mencari pemimpin 'status masyarakat, Potlach pergi keluar dari kontrol sebagai hadiah menjadi lebih boros dalam upaya untuk mengungguli orang lain' hadiah. | |
Pada 1535, meskipun mungkin jauh sebelum awal tanggal ini dicatat, tasbih yang terbuat dari cangkang kerang, yang disebut wampum, digunakan oleh orang Indian Amerika Utara sebagai uang. Wampum berarti putih, warna cangkang kerang dan manik-manik. | |
Pada 1816, Inggris dibuat emas patokan nilai. Ini berarti bahwa nilai mata uang dipatok ke sejumlah ons emas. Hal ini akan membantu untuk mencegah inflasi mata uang. AS melanjutkan standar emas pada tahun 1900. | |
Karena depresi tahun 1930-an, AS mulai gerakan di seluruh dunia untuk mengakhiri mata uang mengikat emas. Hari ini, beberapa negara mengikat nilai mata uang mereka untuk harga emas. Lembaga pemerintah dan keuangan lainnya sekarang mencoba untuk mengendalikan inflasi. | |
Saat ini, negara-negara terus berubah mata uang mereka. Sebagai contoh, AS telah mengubah nya $ 100 dan $ 20 uang kertas. Perubahan lainnya adalah dalam karya. | |
Besok | Besok sudah ada di sini. Uang elektronik (atau uang digital) sudah sedang dipertukarkan melalui Internet. |
Sumber : http://library.thinkquest.org/28718/history.html
(t-a-n) Doc.
Dahulu, sebelum ditemukan uang, manusia melakukan barter/ tukar menukar barang secara langsung. Lalu manusia mulai melakukan “barter tidak langsung” menggunakan berbagai alat tukar untuk mempermudah pertukaran barang. Berbagai barang langka dan unik digunakan sebagai alat tukar, seperti batu yang langka, gigi buaya, kerang, garam, bahkan bulu elang sekalipun pernah digunakan sebagai alat tukar...
Dan konsep barang langka sebagai “penyimpan nilai/harga” masih berlaku sampai sekarang, seperti pada berlian dan berbagai perhiasan yang kita ketahui saat ini.
Seiring dengan berjalannya waktu & berkembangnya peradaban, emas mulai menjadi alat tukar yang dominan, karena sifat2 yang dimilikinya. Emas merupakan logam yang langka, mudah dibentuk, awet, dan tahan karat.
Sekitar 680 – 630 SM, di Lydia (sebuah kerajaan di Asia Minor di daerah Turki), emas mulai dicetak menjadi koin dengan standar ukuran & berat yang sama. Sejak saat itu, “KOIN EMAS” yang digunakan sebagai alat tukar mulai disebut sebagai “MONEY/UANG”.
Dengan teknologi yang ada saat itu, setiap koin dibuat dengan ukuran dan berat yang sama, sehingga mudah dipertukarkan dan mempunyai nilai yang sama dimanapun. Koin emas mulai menjadi sangat berguna sebagai alat ukur & alat tukar. Manusia pun mulai bisa mengukur harga barang dan jasa dengan sejumlah koin emas.
Seiring dengan berkembangnya peradaban dan perdagangan internasional. Maka membawa uang dalam bentuk koin emas dalam jumlah yang banyak sangat merepotkan. Lalu muncullah “BANK” yang memberikan jasa untuk menyimpan koin emas kemudian memberikan “nota/ surat klaim/ sertifikat” atas penyimpanan sejumlah koin emas yang dimiliki oleh seseorang pada Bank tersebut.
Kemudian kertas nota/ sertifikat tersebut justru sering dipergunakan sebagai alat tukar layaknya emas itu sendiri. Bahkan lebih mudah dan nyaman, karena ringan dan tidak perlu menghitung satu persatu seperti jika bertransaksi dengan koin. Lalu kertas sertifikat itu disebut sebagai “CURRENCY/MATA UANG”.
Pada perkembangan berikutnya, Bank mulai menyimpan koin emasnya sendiri dan menerbitkan sertifikat atas emas tersebut lalu meminjamkannya & menarik bunga. Sehingga Bank tidak hanya mendapatkan pemasukan dari biaya penitipan koin emas, tetapi juga mendapatkan keuntungan dari bunga atas pinjaman sertifikat emas mereka.
Sekitar tahun 1800an, Bank mulai menawarkan fasilitas simpanan terhadap sertifikat emas/ mata uang kertas, yang kemudian berkembang menjadi demand deposit (simpanan yang bisa diambil sewaktu waktu) dan time deposit (simpanan berjangka).
Jadi, dari perjalanan sejarah tersebut dapat kita ketahui bahwa kertas yang digunakan untuk transaksi itu adalah “CURRENCY/MATA UANG”. Sedangkan “MONEY/UANG” adalah koin logam mulia (emas) yang disimpan oleh Bank.
Tanpa MONEY yang disimpan oleh BANK, maka CURRENCY tidak ada nilainya sama sekali.... Tanpa Money yang disimpan di Bank, Currency hanyalah lembaran kertas yang tidak akan bernilai lebih dari selembar kertas, dan Masyarakat tidak akan mau menggunakannya sebagai alat tukar...
Namun hal itu sekarang sudah SALAH KAPRAH... karena yang diketahui sebagian besar masyarakat saat ini adalah...
CURRENCY/MATA UANG = MONEY/UANG
Padahal sebenarnya...
CURRENCY/MATA UANG ? MONEY/UANG
Ibarat anda memasukkan baju anda ke laundry, maka anda akan mendapatkan nota atas baju yang anda laundry tersebut. Nota tersebut hanyalah kertas yang menyatakan bahwa anda yang memiliki baju tersebut.... Nota itu sendiri tidak akan ada nilainya tanpa baju anda. Jadi, yang mempunyai nilai sebenarnya adalah baju anda, bukan nota anda... Nota tersebut hanyalah selembar kertas yang menyatakan bahwa anda yang memiliki baju tersebut...
Begitu pula currency, itu hanyalah nota atas money... mata uang hanyalah lembaran kertas, mata uang bukanlah uang..., uang yang sesungguhnya adalah emas... Mata uang kertas hanyalah nota yang menyatakan bahwa si pemegang nota tersebut memiliki sejumlah emas yang disimpan di Bank yang menerbitkan nota tersebut...
Anda dapat mengetahui perbedaan & persamaan Money vs Currency DISINI.
Salah kaprah tersebut muncul karena generasi Masyarakat berikutnya, tanpa disadari berpola pikir seperti “pola pikir monyet dalamkandang penelitian”... pola pikir yang hanya mengikuti apa yang dilakukan oleh generasi sebelumnya...
Ya... kita mempercayai begitu saja bahwa mata uang kertas itu adalah sesuatu yang benar2 bernilai dan berharga, hanya karena kita melihat generasi2 sebelum kita melakukan transaksi dengan kertas tersebut. Hingga hari inipun kita masih mempercayai bahwa kertas tersebut adalah sesuatu yang sangat bernilai... Dan kita semua bekerja, hanya untuk mendapatkan kertas tersebut...!!! Bahkan ada yang rela melakukan apapun demi mendapatkan kertas tersebut...!!!
Kita mengikutinya karena kita semua sudah menganggap hal itu sebagai suatu kebenaran tanpa mempertanyakannya sama sekali..., apakah “currency” yang kita gunakan saat ini merupakan sertifikat atas “money” (emas yang disimpan di Bank)...? Atau hanya benar2 selembar kertas yang bisa di print begitu saja tanpa batas oleh Bank tanpa perlu mereka memiliki emas sebagai backup nilai yang sesungguhnya...?
Tanpa disadari, kita sudah terjebak dalam sistem keuangan yang merugikan kita. Kita sudah membenarkan kebiasaan, bukan membiasakan kebenaran... Karena ternyata..., currency yang kita gunakan saat ini hanyalah lembaran kertas yang diprint oleh pihak Bank tanpa batas... Bahkan dengan teknologi sekarang, currency tersebut hanya berupa angka digital dalam komputer perbankan...
Tanpa disadari... kita semua sudah menjadi budak dari kertas & angka digital tersebut...!!! Lebih tepatnya, kita sudah menjadi budak dari mereka yang ngeprint kertas & ngetik angka digital tersebut...!!!
Currency yang ada di dunia saat ini bukanlah nota/ sertifikat atas emas lagi. Ya... currency saat ini tidak dibackup dengan emas sama sekali... Dan pada dasarnya, Bank bisa menciptakannya tanpa batas, baik kertas maupun digital... Bahkan, sekitar 90% Rupiah yang ada dalam peredaran saat ini hanya berupa angka digital yang hanya ada dalam komputer perbankan, sisanya yang sekitar 10% mempunyai bentuk fisik kertas maupun koin... Pada pembahasan Rupiah nanti, anda akan melihat data tersebut... :-)
Dan sebagian besar Masyarakat kita saat ini benar2 mempercayai bahwa mata uang kertas itu benar2 sesuatu yang bernilai dan berharga... Namun, sebenarnya yang membuat kertas tersebut bernilai dan berharga adalah KEPERCAYAAN MASYARAKAT atas mata uang kertas tersebut....
Tanpa kepercayaan Masyarakat, maka mata uang kertas itu tidak ada nilainya... hanyalah selembar kertas biasa yang tidak akan lebih nilainya dari selembar kertas...!!! Apalagi jika mata uang digital... adakah nilainya...???
Kepercayaan Masyarakat atas mata uang kertas & digital inilah yang dimanipulasi oleh para Bankir internasional untuk memperbudak dan menipu Masyarakat selama ini.... Ya, tanpa disadari kita semua sudah menjadi budak dari mereka yang ngeprint angka kertas & ngetik angka digital tersebut...!!!
Pekerjaan yang kita lakukan selama ini, pastilah untuk mendapatkan angka tersebut...!!! Kita bersekolahpun hanya untuk mendapatkan ijazah, yang merupakan tiket untuk mencari pekerjaan agar mendapatkan angka kertas & digital tersebut...!!! Tanpa mendapatkan tiket tersebut, apakah anda masih mau bersekolah...??? :-)
Kepercayaan kita inilah yang selama ini mereka manfaatkan untuk melakukan fraud & scam atas kita semua... Dan mereka terus melakukannya hingga hari ini & nanti, demi keserakahan mereka....
Sumber : http://bukumonyet.blogspot.com ( dalam rangka menyebarkan kebenaran )
(t-a-n) Doc.
(t-a-n) Doc.